Close
Logo

Tentang Kami

Cubanfoodla - Ini Peringkat Anggur Populer Dan Ulasan, Gagasan Resep Unik, Informasi Tentang Kombinasi Liputan Berita Dan Panduan Yang Berguna.

Perbintangan

Ilmu Saraf di Balik Perpisahan

Horoskop Anda Untuk Besok

Akhir dari suatu hubungan adalah salah satu pengalaman emosional terberat dan paling sulit yang akan dihadapi kebanyakan orang dalam hidup. Perpisahan bisa sama menghancurkannya dengan pembentukan hubungan baru yang penuh euforia. Roller coaster emosi dan perilaku irasional seperti biasanya yang sering mengikuti putus cinta telah menjadi objek studi bagi para ilmuwan saraf.



Apa yang terjadi dengan otak kita? Mengapa begitu sulit untuk melepaskan dan menyatukannya tanpa mempermalukan diri sendiri dengan upaya menyedihkan yang dipicu oleh depresi untuk menyelamatkan hubungan? Tentu saja, tidak semua orang mengalami kesulitan yang sama saat berpisah dengan mantan kekasih. Banyak dari itu tergantung pada kualitas hubungan dan psikologi orang tersebut.

Namun, proses pelekatan dan pelepasan dari seseorang telah terbukti mengaktifkan sejumlah sistem otak yang berbeda dan banyak di antaranya adalah sistem yang sama yang terkait dengan kecanduan narkoba. Sistem otak adalah sirkuit aktivitas neurologis yang diyakini para ilmuwan saraf bertanggung jawab atas motivator kognitif untuk berbagai keharusan biologis seperti perkawinan dan ikatan emosional.

Dalam sebuah artikel yang diposting di Psychology Today, Dr. Rhonda Freeman, seorang neuropsikolog klinis di Florida, mengusulkan bahwa ada enam sistem otak yang berperan setelah putus cinta yang traumatis:



  • Sistem Ikatan
  • Sistem Penghargaan
  • Sistem Nyeri
  • Sistem stres,
  • Sistem Pengaturan Emosi
  • Jaringan Kognitif

Sistem Ikatan

Sistem ikatan diaktifkan ketika membangun hubungan emosional dengan yang lain. Neurotransmitter oksitosin dan vasopresin bertanggung jawab untuk pembentukan ikatan dengan tidak hanya kekasih, tetapi juga anak-anak dan teman-teman kita. Ketika koneksi ini terputus, otak akan merasa tidak stabil dengan mengenali kehilangan dan masuk ke mode panik. Itu akan memaksa kita untuk mencoba dan memulihkan hubungan dan mengganti kerugian kita bahkan jika hubungan itu tidak terlalu bagus.

Dr. Freeman menyarankan untuk mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang mendukung kita yang mencintai kita untuk mempercepat proses penyembuhan dan penyesuaian psikologis.

Sistem Penghargaan

Terutama didorong oleh dopamin dan opioid endogen lainnya. Neurokimia ini terlibat dalam sensasi kesenangan dan rasa sakit dan menciptakan motivasi untuk mengejar objek keinginan dan rasa kepuasan dari pencapaiannya. Dr. Freeman menyatakan bahwa sistem penghargaan terlibat dengan kecanduan dan merupakan bagian dari sirkuit sistem ikatan yang mengarahkan seseorang untuk mendambakan mantan pasangan mereka. Seratonin, neurotransmitter yang bertanggung jawab atas obsesi, dan perilaku impulsif, juga dilepaskan di otak setelah patah hati yang mengarah ke perilaku psiko seperti panggilan dan SMS berulang, memata-matai dan menguntit mantan pasangan.

Sistem Nyeri

Penurunan kadar opioid endogen setelah putus cinta yang menyakitkan dikaitkan dengan sensasi 'patah hati' dan perasaan putus asa dan air mata. Hal ini semakin memotivasi keinginan untuk berdamai dan mencari penghiburan dan kenyamanan dari pasangan yang terasing. Dr. Freeman menyarankan mendengarkan musik yang membangkitkan semangat sebagai solusi terapi yang efektif untuk meredakan rasa sakit emosional.

Sistem Stres

Kortikotropin dan norepinefrin adalah hormon yang dilepaskan saat mengalami stres. Mereka menginduksi keadaan hiper-kesadaran dan gairah yang terlalu terstimulasi. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdebar-debar dan mempengaruhi perubahan pola tidur dan nafsu makan. Gejala stres ini telah diamati pada orang-orang setelah patah hati. Olahraga dan seratonin adalah perawatan yang bermanfaat untuk mengurangi stres.

Sistem Pengaturan Emosi

Selama periode stres seperti yang disebabkan oleh putus cinta, pengurangan aktivitas secara bersamaan di korteks prefrontal menghasilkan penurunan sementara penghambatan emosi dan pengendalian diri. Ini mengarah pada perilaku impulsif dan tidak rasional yang nantinya akan disesali oleh seseorang.

Jaringan Kognitif

Proses kognitif menjadi terganggu di tengah badai sistem emosional yang terlalu aktif. Akibatnya, konsentrasi, memori dan organisasi akan sangat terhambat.

Sumber: Neurobiologi di Balik Perpisahan | Psikologi Hari Ini